Sabtu, 09 Februari 2013

Pidato Tentang Ekonomi Di Indonesia



Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh
Yang terhormat Bapak / Ibu Guru
Yang saya banggakan teman – teman semua

Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua
Pertama – tama marilah kita panjatkan segala puji syukur kita kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya kita masih dapat dipertemukan di ruangan ini dalam keadaah sehat tanpa suatu kekurangan apapun.

Bapak / Ibu Guru dan teman – teman semua, pada kesempatan yang baik ini perkenankanlah saya mengajak Bapak / Ibu Guru serta teman – teman semua untuk selalu menjaga kesehatan tubuh kita karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan aktivitas kita dengan baik pula.

Bapa Guru dan teman-teman semua, saya berdiri didepan kelas ini karena disini saya akan membacakan sebuah pidato yang bertema “Ekonomi Indonesia”.

Ekonomi Indonesia
Ekonomi rakyat adalah “kegiatan ekonomi rakyat banyak” . Jika dikaitkan dengan kegiatan pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat adalah kegiatan ekonomi petani atau peternak atau nelayan kecil, petani gurem, petani tanpa tanah, nelayan tanpa perahu, dan sejenisnya; dan bukan perkebunan atau peternak besar atau MNC pertanian, dan sejenisnya.

Perspektif lain dari ekonomi rakyat dapat pula dilihat dengan menggunakan perspektif jargon: “ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
“Dari rakyat”, berarti kegiatan ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan aksesibilitas rakyat terhadap sumberdaya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki hak atas sumberdaya untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtifnya.

“Oleh rakyat”, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh rakyat. Rakyat memiliki hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif tersebut. Berkaitan dengan sumberdaya (produktif dan konsumtif), rakyat memiliki alternatif untuk memilih dan menentukan sistem pemanfaatan, seperti berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa yang memanfaatkan, bagaimana proses pemanfaatannya, bagaimana menjaga kelestarian bagi proses pemanfaatan berikutnya, dan sebagainya.

“Untuk rakyat”, berarti rakyat banyak merupakan ‘beneficiaries utama dari setiap kegiatan produksi dan konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan indikator kemantaatan paling utama adalah kepentingan rakyat.

Dalam hal ini perlu pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat dapat berkaitan “dengan siapa saja”, dalam arti kegiatan transaksi dapat dilakukan juga dengan “non-ekonomi-rakyat”. Juga tidak ada pembatasan mengenai besaran, jenis produk, sifat usaha, permodalan, dan sebagainya. Ekonomi rakyat tidak eksklusif tetapi inklusif dan terbuka. Walaupun demikian, sifat fundamental diatas telah pula menciptakan suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi, mekanisme transaksi, norma dan kesepakatan (“rule of the game”) yang khas, yang umumnya telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk survive dan berkembang sejalan dengan perkembangan sosial ekonomi masyarakatnya.

Dapat dinyatakan bahwa ekonomi Indonesia sebenarnya adalah berbasis ekonomi rakyat. Ekonomi rakyat (banyak) mencakup 99 % dari total jumlah unit usaha (business entity), menyediakan sekitar 80 % kesempatan kerja, melakukan lebih dari 65 % kegiatan distribusi, dan melakukan kegiatan produksi bagi sekitar 55 % produk dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, 60 % diantaranya berada di daerah pedesaan, 65 % berusaha dibidang pertanian dan kegiatan lain yang terkait, dan menjadi basis dari 63 % konsumsi domestik, serta tersebar merata diseluruh wilayah Indonesia.
Mungkin hanya ini pidato yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf karena saya pun hanya manusia biasa yang pasti punya kekurangan ataupun kesalahan. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum WrWb

0 komentar

Posting Komentar

↪ Warning ↩
① Berkomentarlah Dengan Bijak Dan Sewajarnya
② No Spam
③ No Sara